ADENIUM
Dari berbagai literatur, diketahui bahwa ada beberapa cara penggolongan Adenium. Ada yang menganggap suatu jenis sebagai species, ada yang menganggapnya sebagai subspecies (varietas).
Menurut definisi spesies, mereka tidak bisa kawin dan menghasilkan keturunan dengan species lain, kalau bisa sangatlah sulit. Inilah yang terjadi dengan berbagai species Adenium yaitu mereka sangat sulit untuk dapat menghasilkan keturunan dari persilangan antar spesies.
Jenis-jenis tersebut antara lain:
Adenium obesum (Desert Rose)
Ditemukan di daerah Afrika, di sebelah selatan gurun Sahara dari Senegal sampai Sudan dan juga Kenya. Warna normal bunga-nya adalah pink sampai merah. Karena ditanam dari biji, maka muncul varietas-varietas baru yang sangat beragam bentuk penampilannya, bentuk bunga, ataupun bentuk daunnya. Oleh berbagai nursery di Thailand dan Taiwan , varietas baru ini dipilih dan dikembangkan secara intensif. Varietas pilihan ini diberi nama masing-masing dan lebih banyak dikembangkan sebagai batang atas untuk grafting, sedangkan batang bawah diperoleh dari biji warna pink karena paling mudah dikembangkan biji-nya. Tidak mempunyai masa dorman yang jelas, sehingga pertumbuhannya cukup cepat. Secara umum merupakan steril jika penyerbukan sendiri, sehingga seringkali tak terjadi penyerbukan saat tanaman tersebut sendirian.
Adenium multiflorum (sabistar)
Banyak adenium hibrida yang punya sedikit “darah” multiflorum karena bunga-nya yang memang sangat cantik. Bunganya putih dengan garis merah di pinggirnya. Namun keturunannya sering kali malas berbunga dan batangnya terlalu panjang sehingga pemilihan secara intensif terus dilakukan.
Adenium oleifolium
Ditemukan di gurun Kalahari yaitu perbatasan antara Namibia , Botswana dan Afrika selatan. Daunnya sempit, panjang dan hampir paralel di kedua sisi dengan warna mengkilap. Bunga-nya kecil tapi berbiji cukup besar. Cukup mudah untuk menumbuhkannya, sayang pertumbuhannya sangat lambat. Bonggolnya cukup kecil jika dibanding jenis lain.
Adenium somalenseDitemukan di Somalia selatan sampai Tanzania , dan Kenya . Ukurannya bervariasi dari kecil sampai setinggi 5m. Bunganya lebih kecil dari obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir menuju corong merupakan ciri khas somalense. Jenis ini biasa disilangkan dengan obesum sehingga sebagian “darahnya” terkandung dalam kebanyakan adenium hibrida saat ini.Adenium somalense var.crispum
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah.
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah.
Adenium swazicum
Adenium boehmianum
Ditemukan di Namibia dan Angola yaitu di sisi barat atau sisi kebalikan dari ditemukannya Swazicum. Mempunyai bunga yang serupa dengan swazicum tapi mempunyai daun yang panjang dan lebar. Jika dibandingkan dengan semua jenis adenium, daun boehmianum merupakan yang paling besar. Mempunyai masa tumbuh yang sangat pendek dan pada masa itulah muncul bunga yang lebih kecil dari bunga swazicum. Jenis ini juga hanya berdaun saat masa tumbuh tersebut, sedangkan saat dorman daunnya akan rontok. Bonggolnya sama sekali tidak membesar dan pertumbuhannya lambat.
Adenium arabicum
Adenium socotranum
Adenium socotranum ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan semenanjung Arab). Mudah dikenali dari struktur batangnya yang menjulang yang membesar di atas permukaan tanah. Sebagian akarnya tumbuh di atas permukaan tanah sehingga membuatnya makin indah. Tanaman setinggi beberapa meter dapat mempunyai bonggol dengan diameter 2,4 m. Merupakan yang terbesar di antara jenis lain. Mempunyai bunga berwarna pink dan dua kali ukuran multiflorum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar